Philipponk, Alphabad, dan Timtimebroy Tentang Exhibition "Carry No Banners" Bareng Beams T
Dari exhibtion sampe collab apparel.
Industri art Indonesia semakin dapet spotlight dari dunia internasional setelah beberapa waktu lalu, muncul kabar kalau tiga artist Tanah Air bakalan menggelar art exhibition di Jepang. Tentunya pameran ini akan tampil secara lebih spesial karena Philipponk, Alphabad, dan Timtimebroy sebagai tiga artist tersebut segera bikin exhibition ‘Carry No Banners’ bareng Beams T yang akan berlangsung pada 15 Desember sampe 24 Desember di Beams T Harajuku.
Kolaborasi Indonesia-Jepang dalam urusan art dan fashion emang udah sering terjadi. Namun, langkah baru Beams T dengan ngajak tiga nama di atas, tentunya jadi movement yang ditunggu-tunggu. “Basic-nya, ‘Carry No Banners’ itu adalah pameran yang berangkat dari kolaborasi antara kami bertiga dengan Beams T,” jelas Alphabad tentang inti dari exhibition ini.
Di dalam ‘Carry No Banners’ sendiri, mereka bertiga bakalan mempersembahkan beberapa instalasi art yang menampilkan visual dengan signature style masing-masing. Sisi ikonik yang udah dimiliki ketiganya emang nggak perlu diragukan. Di sinilah kenapa Beams T bener-bener terlihat memaksimalkan apa yang dimiliki oleh mereka.
Buktinya terlihat dari collab apparel yang dirilis pada saat yang sama. Merchandise special edition ini berbentuk longsleeve T-shirts, sweatshirt, sampe hoodie yang mulai dijual pada hari pembukaan tanggal 15 Desember nanti.
Namun, pencapaian yang mereka dapetin ini pun dimulai dengan cukup panjang. “Jadi ada teman bernama Brez (Mental Vacation) yang punya rencana buat ngajak beberapa temennya untuk bikin exhibition di Beams. Tapi ternyata nggak cuma exhibition doang, tapi sampe ke collab produk juga,” ucap Philipponk soal gimana awal mula mereka bisa menggelar ‘Carry No Banners’.
Bahkan, sebenarnya Timtimebroy yang awalnya diminta buat bikin solo exhibition, tapi ia memilih untuk bersama dua artist lainnya dari Indonesia. “Karena saya belum berani dan belum pede juga buat solo exhibition, jadi Brez ngajak Alphabad dan Philipponk. Uniknya, saya dengan mereka berdua belum pernah ketemu langsung, tapi melalui pameran inilah kami bisa bertemu,” tambah Timtimebroy.
“Puji Tuhan, gue akhirnya bisa bikin exhibition sama Alphabad yang emang udah gue idolakan, dan Timtimebroy, bahkan sampe ada produk collab juga.”
- Philipponk
Journey yang cukup panjang buat menggelar ‘Carry No Banners’ ini pun membuat persiapan dari setiap artist ini cukup panjang. Contohnya, Alphabad yang harus mengirimkan karya-karya eksplorasi di kertas berukuran sedang untuk dipamerkan di sana. Kemudian Timtimebroy yang membuat ilustrasi berupa media kanvas hingga membuat buku komik. Sedangkan Philipponk juga mengakui kalau ada tahapan brainstorming bersama mereka, sampai cari tahu cara mengakali pemasangan instalasi karya-karya mereka di sana.
Melihat ‘Carry No Banners’ yang semakin mendekatkan kolaborasi art dari Indonesia-Jepang, masing-masing dari mereka pun melihat ada meaning yang besar dari exhibition ini. “Puji Tuhan, gue akhirnya bisa exhibition sama Alphabad yang emang udah gue idolakan, dan Timtimebroy, bahkan sampe ada produk collab juga,” kata Philipponk yang didukung pernyataan Timtimebroy kalau, “Exhibition ini jadi tonjokan buat saya, apalagi jadi penutup tahun Beams T dalam kolaborasi.”
“Exhibition ini jadi tonjokan buat gua (Timtimebroy), apalagi jadi penutup tahun Beams T dalam kolaborasi.”
- Timtimebroy
Di sisi lain, Alphabad merasakan meaning yang terasa lebih surreal, dengan dukungan pertemanan yang kuat. “Pameran ini berangkat dari budaya DIY yang emang terasa banget sejak awal, bahkan terasa surreal. Namun gue sadar kalau bibit pertemanan yang dipupuk dan dirawat dengan baik, akan menghasilkan buah yang manis pada waktunya,” jelasnya.